Konfigurasi Routing Statis
Part II
Sekilas Info
Fungsi Routing Statis
- Digunakan pada jaringan cakupannya kecil (LAN) yang hanya memiliki kurang dari 5 rute
- Sebagai backup dari dynamic routing yang tiba-tiba mati
- Mentransfer informasi rute dari protokol satu ke protokol lain (routing redistribution)
Aturan-Aturan Routing Statis
- Membutuhkan informasi network destination
- setiap destination di-setting manual
- Digunakan oleh organisasi kecil
- Sebagai backup dynamic route
- Cocok digunakan di network yang memiliki bandwith lambat misalnya dialup
- Memiliki administrative distance 0 atau 1
KONFIGURASI ROUTING STATIS
1. Prosedur dan teknik konfigurasi routing statis
- Alamat tujuan
- Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network remote
- Route yang mungkin ke semua network remote
- Router terbaik untuk setiap network remote
- Router menyimpan routeing table yang menggambarkan bagaimana menemukan network-network remote
- Pemberian IP pada interface
- Mengaktifkan interface
- Menentukan route static ada 3 cara, antara lain sebagai berikut :
2. Studi Kasus Routing Statis
- pemberian IP address pada masing-masing laptop
- Konfigurasi pada router Anda
- Perintah yang dilakukanadalah sebagai berikut :
- Pengecekan hasil konfigurasi
3. Prosedur Pembuatan laporan dan konfiguras Routing Statis
- 2 buah PC sebagai workstation
- 4 buah router
- Skema jaringan komputerdan workstation seperti gambar dibawah ini.
![]() |
Praktikum jarigan routing statis |
- Konfigurasikan IP pada host A/PC 0 (10.1.4.2/24) dan host B/PC 1 (10.1.9.2./24)
Host A/PC 0 | Host B/PC 1 |
IP Address : 10.1.4.2 | IP Address : 10.1.9.2 |
Subnet Mask : 225.255.255.0 | Subnet Mask : 225.255.255.0 |
Default Gateway : 0.0.0.0 | Default Gateway : 0.0.0.0 |
- Mengkonfigurasi default gateway hos A ke 10.1.4.1 dan host B ke 10.1.9.1
Host A/PC 0 | Host B/PC 1 |
IP Address: 10.1.4.2 | IP Address: 10.1.9.2 |
Subnet Mask: 225.255.255.0 | Subnet Mask: 225.255.255.0 |
Default Gateway: 10.1.4.1 | Default Gateway: 10.1.9.1 |
- Cek konektivitas dari host A kerouter A, router B, router C, Router D, dan host B
- Mengkonfigurasi router A :
- Konfigurasikan router B, router C, dan router D
- Konfigurasikan agar router B dapat menjangkau 10.1.4.0 melalui 10.1.5.1 menjangkau 10.1.8.0 melalui 10.1.7.2 dan menjangkau 10.1.9.0 melalui 10.1.6.2 (seperti langkah-langkah yang dilakukan pada router A)
- Konfigurasikan routing statis pada router C dan router D dapat Anda lakukan dengan memerhatikan topologi sekaligus mengikuti langkah-langkah seperti router A maupun router B
- Cek table routing setelah dikonfigurasikan (pada router B, C, dan D)
- Cek konektivitas dari host A ke router A, router B, router C, dan host B
![]() |
Ping Host A ke Router A |
![]() |
Ping Host A ke Router B |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar