Sabtu, 17 Oktober 2020

ROUTING BGP

 PROSEDUR DAN TEKNIK ROUTING BGP



Routing BGP
http://weng-blog.com/2019/10/17/Networking-BGP.html

1.      Prosedur dan Teknik Routing BGP

a.      Karateristik BGP

1)      Menggunakan algoritma routing distance vector. Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router. Perubahan table routing di-upload antar-router yang saling berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi.

2)      Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client

3)      Digunakan untuk merutekan trafik internet antar-autonomous system.

4)      BGP adalah path vector routing protocol. Dalam prses menentukan rute-rute terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik maupun terpilih yang didapatnya dari router BGP lainnya.

5)      Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port nomor 179

6)      Koneksi antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keepalive secara periodik

7)      Metrik (atribut) untuk menentukan rute terbaik sangat komplek dan dapat dimodifikasi dengan fleksibel

8)      BGP memiliki routing table yang biasanya membuat prefiks-prefiks routing yang diterimanya dari router BGP lain.

b.      Cara Kerja BGP

Routing protokol BGP baru dapat dikatakan bekerja pada sebuah router jika sudah terbentuk sesi komunikasi dengan router tetangganya yang juga menjalankan BGP. Sesi komunikasi ini adalah berupa komunikasi dengan protocol TCP dengan nomort 179. Setelah terjalin komunikasi ini, maka kedua buah router BGP dapat saling bertukar informasi rute. Guna berhasil menjalin komunikasi dengan router tetangganya sampai dapat saling bertukar informasi routing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1)      Kedua buah router telah dikonfigurasi dengna benar dan siap menjalankan routing protokol BGP

2)      Koneksi antara kedua buah router telah tebentuk dengan baik tanpa adanya gangguan pada media koneksinya

3)      Pastikan paket-paket pesan BGP yang bertugas membentuk sesi BGP dengan router tetangganya dapat sampai dengan baik ke tujuannya

4)      Pastikan kedua buah router BGP tidak melakukan pemblokiran port komunikasi TCP 179

5)      Pastikan kedua buah router tidak kehabisan resource saat sesi BGP sudah terbentuk dan berjalan

Setelah semuanya berjalan dengan baik, maka sebuah sesi BGP dapat bekerja dengan baik pada router Anda

Guna membentuk dan mempertahankan sebuah sesi BGP dengan router tetangganya, BGP mempunyai mekanismenya sendiri yang unik. Pembentukan sesi BGP ini mengandalkan paket-paket pesan yang terdiri dari empat macam. Paket-paket tersebut adalah sebagai berikut:

1)      Open Message

Sesuai dengan namanya, paket pesan jenis inimerupakan paket pembuka sebuah sesi BGP. Paket inilah yang pertama dikirimkan ke router tetangga untuk membangun sebuah sesi komunikasi. Paket ini berisikan informasi mengenai BGP version number, AS number, hold time, dan router ID.

2)      Keepalive Message

Paket keepalive message bertugas untuk menjaga hubungan yang telah terbentuk antar kedua BGP. Paket jenis ini dikirimkan secara periodik oleh kedua buah router yang bertetangga. Paket ini berukuran 19 byte dan tidak berisikan data sama sekali.

3)      Notification Message

Paket pesan ini adalah paket yang bertugas menginformasikan error yang terjadi terhadap sebuah sesi BGP. Paket ini berisikan field-field yang berisi jenis error apa yang telah terjadi, sehingga sangat memudahkan penggunanya untuk melakukan troubleshooting

4)      Update Message

Paket update merupakan paket pesan utama yang akan membawa informas rute-rute yang ada. Paket ini berisikan semua informasi rute BGP yang ada dalam jaringan tersebut. Ada tiga komponen utama dalam paket pesan ini, yaitu Network-layer Reachability Information (NLRI), path atribute, dan withdrawn routes.

Salah satu ciri khas dan juga merupakan kekuatan dari routing protokol BGP ada pada atribut pendukungnya. Atribut ini yang nantinya digunakan sebagai parameter untuk menentukan jalur terbaik menuju ke suatu situs. Atribut ini juga dapat mengatur keluar masuknya routing update dari router-router BGP tetangga. Artinya, dengan mengatur atribut ini, anda dapat dengan bebeas mengatur bagaimana karateristik dan sifat dari sesi BGP tersebut.

Kemudian, untuk melayani anda mengatur dengna sebebas-bebasnya, tersedia 10 macam atribut BGP yang umum, lalu ditambah satu atribut BGP yang hanya ada pada produk-produk Cisco. Masing-masing memiliki ciri khas dan tugasnya tersendiri untuk memungkinkan anda mengatur routing update dan trafic yang keluar masuk. Berikut ini adalah ke-11 atribut-atribut BGP:

 

1)      Origin

         Atribut BGP yang satu ini merupakan atribut yang termasuk dalam jenis wellknown mandatory. Apabila sumbernya berasal router BGPdalam jaringan lokal atau menggunakan narasumber yang sama dengna yang sudah ada, maka indikator atribut ini adalah huruf “I” untuk interior. Apabila sumber rute berasal dari luar jaringan lokal, maka tandanya adalah huruf “e” untuk exterior. Sementara itu, apabila rute didapat dari hasil redistribusi dari routing protokol lain, maka tandanya adalah “?” yang artinya adalah incomplete.

2)      AS_Path

         Atribut ini harus ada pada setiap rute yang dipertukarkan menggunakan BGP. Atribut ini menunjukkan perjalanan paket dari awal hingga berakhir ditempat Anda. Perjalanan paket ini ditunjukkan secara berurut dan dengan menggunakan nomor-nomor AS. Dengan demikian akan tampak melalui mana saja sebuah paket data berjalan ke tempat Anda.

3)      Next Hop

         Next hop sesuai dengan namanya, merupakan atribut yang menjelaskan ke mana selanjutnya sebuah paket data akan dilemparkan untuk menuju ke suatu lokasi. Dalam EBGP-4 yang menjadi next hop dari sebuah rute adalah alamat asal (source address) dari sebuah router yang mengirimkan prefix tersebut dari luar AS. Dalam IBGP-4 alamat yang menjadi parameter next hop adalah alamat dari router yang terakhir mengirimkan rute dari prefix tersebut. Atribut ini juga bersifat wellknown mandatory.

4)      Multiple Exit Discriminator (MED)

         Atribut ini berfungsi untuk menginformasikan router yang berada di luar AS untuk mengambil jalan tertentu untuk mencapai si pengirimnya. Atribut ini dikenal sebagai matriks eksternal dari sebuah rute. Meskipun dikirimkan ke AS lain atribut ini tidak dikirimkan lagi ke AS ketiga oleh AS lain tersebut. Atribut ini bersifat optional nontrasitive

5)      Local Preference

         Atribut ini bersifat wellknown discretionary. Biasanya sering digunakan untuk memberitahukan router-router BGP lain dalam satu AS ke mana jalan keluar yang di-prefer jika ada dua atau lebih jalan keluar dalam router tersebut. Atribut ini merupakan kebalikan dari MED di mana hanya didistribusikan antar router dalam satu AS saja atau router IBGP lain.

6)      Atomic Aggregate

         Atribut ini bertugas untuk memberitahukan bahwa sebuah rute telah di –aggregate (disingkat menjadi pecahan yang lebih besar) dan ini menyebabkan sebagian informasi ada y ang hilan. Atribut ini bersifat wellknown discretionary

7)      Aggregator

         Atribut yang satu ini berfungsi untuk memberikan informasi mengenai router ID dan nomor autonomous system dari sebuah router yang melakukan aggregate terhadap satu atau lebih rute. Parameter ini bersifat optional trasitive

8)      Community

         Community merupakan fasilitas yang ada dalam routing protokol BGP-4 yang memiliki kemampuan memberikan tag pada rute-rute tertentu yang memiliki satu atau lebih persamaan. Lewat diselipkannya sebuah atribut community, maka akan terbentuk sebuah persatuan rute dengan tag tertentu yang akan dikenali oleh router yang akan menerimanya nanti. Setelah router penerima membaca atribut ini, maka dengna sendirinya router tersebut mengetahui apa maksud dari tag tersebut dan melakukan proses sesuai dengan yang diperintahkan. Atribut ini bersifat optional trasitive

9)      Originator ID

         Atribut ini akan banya berguna untuk mencegah terjadinya routing loop dalam sebuah jaringan. Atribut ini membawa informasi mengenai router ID dari sebuah router yang telah melakukan pengiriman routing. Dengan demikian dengan adanya informasi ini, routing yang telah dikirim oleh router tersebut tidak dikirim kembali ke router itu. Biasanya atribut ini digunakan dalam implementasi route feflector. Atribut ini bersifat optional nontrasitive

10)  Cluster list

         Cluster list merupakan atribut yang berguna untuk mengidentifikasikan router-router mana saja yang tergabung dalam proses route reflector. Cluster list akan menunjukkan path-path atau jalur mana yang telah direfleksikan, sehingga masalah routing loop dapat dicegah. Atribut ini bersifat optional nontrasitive

11)  Weight

         Atribut yang satu ini adalah merupakan atribut yang diciptakan khusus untuk penggunaan di router keluaran vendor Cisco. Atribut ini merupakan atribut dengan priority tertinggi dan sering digunakan dalam proses path selection. Atribut ini bersifat lokal hanya untuk digunakan pada router tersebut dan tidak diteruskan ket router lain karena belum tentu router lain yang bukan bermerek Cisco dapat mengenalinya. Fungsi dari atribut ini adalah untuk memilih salah satu jalan yang diprioritaskan dalam sebuah router.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar