Rabu, 25 Mei 2022

BAWANG PUTIH DAN BAWANG MERAH

Bawang putih adalah gadis yang sudah tak punya ibu dan bapak. Ia hidup bersama ibu tirinya yang juga punya anak seusia dengannya. Ia selalu dibebani pekerjaan yang berat-berat, misalnya mengambil air dari sumber yang jaraknya cukup jauh dari rumah.

Sementara saudara tirinya yaitu Bawang Merah tidak pernah disuruh bekerja membantu ibunya. Bawang Putih juga diperintah mencari ranting-ranting kayu bakar untuk menanak nasi dan memasak. Namun gadis ini tak pernah mengeluh.

Ia jalani hidup ini dengan tabah, walau kadang ia juga merasa diperlakukan tidak adil oleh ibu tirinya. Seperti memberi makan ayam harus dia yang melakukan, padahal itu pekerjaan mudah dan Bawang Merah pasti bisa melakukannya.

Ia juga yang harus menyapu dan menimbun sampai di belakang rumah. Karena sering bergerak tanpa disadari tubuh Bawang Putih semakin sintal padat dan sehat. Kecantikannya tidaklah berkurang karena kesibukannya mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah.

Sementara Bawang Merah sengaja dimanja sedemikian rupa. Tak pernah disuruh membantu pekerjaan rumah. Setiap hari kegiatannya hanya berdandan dan bersolek.

Malang nian nasib Bawang Putih. Sehari-hari sudah bekerja keras. Apabila ada kesalahan sedikit saja ia selalu dimarahi habis-habisan oleh ibu tirinya.

"Ingat jangan ulangi lagi kesalahanmu, dasar gadis bodoh! Jelek!" bentak ibu tirinya suatu hari.

Bawang Merah setiap hari hanya bersolek, ia berusaha berdandan sebaik-baiknya. Namun diam-diam ia harus mengakui bahwa Bawang Putih ternyata jauh lebih cantik daripada dirinya. padahal Bawang Putih tidak pernah bersolek secara berlebihan seperti Bawang Merah.

Seperti biasa setiap hari Bawang Putih diperintah mencuci pakaian kotor yang jumlahnya cukup banyak. Karena kebaikan dan ketulusan hatinya ada seekor ikan emas ajaib yang membantunya. Begitu pakaian dicelupkan ke dalam air seketika itu juga pakaian itu menjadi bersih dengan sendirinya.

Melihat pekerjaan yang berat dapat diselesaikan dalam waktu singkat, si ibu tiri menjadi curiga. Suatu ketika Bawang Merah disuruh mengamati dari jauh siapakah yang membantu pekerjaan si Bawang Putih.

"Oh, ternyata dia dibantu oleh ikan ajaib?" gumam Bawang Merah.

"Hemm, aku ada akal untuk...."

Bawang Merah lalu menangkap ikan itu tanpa sepengetahuan Bawang Putih. Lalu ikan itu dibawa pulang, dimasak dan mereka makan habis dagingnya.

Hanya duri dan kepala  yang disisakan oleh ibu dan anak yang dengki itu. Mereka memberikan sisa ikan itu agar dimakan Bawang Putih. Mana mungkin Bawang Putih tega memakan sahabatnya sendiri, sebab ikan itu telah banyak membantu pekerjaannya sehari-hari.

Dengan hati sangat sedih Bawang Putih pun menerima duri ikan itu. Air matanya bercucuran, ia mengubur kepala dan duri ikan itu di halaman depan rumahnya. Tak berapa lama tumbuh tanaman bunga yang indah.

Pada suatu hari ada Pangeran Kerjaan yang melintas di tempat itu. Pangeran sangat tertarik atas keindahan bunga yang sedang mekar di halaman rumah Bawang Putih.

Pangeran turun dari kudanya. Ibu tiri dan Bawang Merah buru-buru dantang menyambutnya.

"Wahai Pangeran, apakah yang membawa Pangeran datang ke gubuk hamba yang reyot ini?"

"Saya ingin tahu siapa yang menanam pohon ini?" tanya sang Pangeran.

Tiba-tiba Bawang Merah menjawab dengan lantang.

"Hambalah yang menanam pohon ini Pangeran."

Tapi Pangeran menggelengkan kepalanya, sebab ia sudah tahu siapa  sesungguhnya  yang menanam bunga itu. Sebenarnya Pangeran itu adalah jelmaan ikan emas. Dulu ia dikutuk oleh Dewa karena berbuat kesalahan.

"Kalian bohong! kalian telah memakan ikan jelmaan diriku, tubuh kalian akan mengeluarkan sisik seperti ikan." Baru saja Pangeran berkata demikian ibu dan anak yang jahat itu menjerit karena tubuhnya jadi bersisik seperti ikan. Mereka lari masuk ke dalam hutan karena malu.

Pangeran mengampiri Bawang Putih,

"Bawang Putih akulah ikan yang telah membantu mencucui pakaianmu. Sekarang maukah kau kuboyong ke istana untuk kujadikan istriku."

"Oh Pangeran.... hamba.. hamba bersedia."

Demikianlah Bawang Putih yang baik hati akhirnya memperoleh kebahagian hidup bersama Pangeran tampan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar