Sabtu, 17 April 2021

STRATEGI PENGELOLAAN PRODUK BARU


Produk merupakan unsur pertama dan paling penting dalam suatu pemasaran. Strategi produk memerlukan berbagai keputusan yang terkoordinasi mengenai bauran produk, lini produk, jenis produk dan jasa.


Setiap produk yang dilempar ke pasar dapat diamati dalam tiga jenjang. Inti produk adalah manfaat hakiki yang benar-benar dibeli oleh pembeli. Wujud produk adalah ciri, gaya, mutu, merek dan kemasan yang membentuk suatu produk. Sedangkan produk yang disempurnakan merupakan gabungan dari wujud produk dengan berbagai jasa pelayaran yang menyertainya, seperti misalnya jaminan masa pemasangan, pemeliharaan serta penghantaran cuma-cuma.


Dalam mengklasifikasikan produk beberapa macam skema bisa diketengahkan. Sebagai contoh, produk dapat dikelompokkan menurut daya tahan mereka (barang tahan lama, barang tidak tahan lama dan jasa). Barang konsumsi biasanya diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan konsumen dalam membeli (kebutuhan sehari-hari, belanjaan, barang khusus dan barang tidak dicari). sementara itu, barang industri pada umumnya dikelompokkan dari segi bagaimana peran mereka dalam proses produksi (bahan dan suku cadang, barang modal, perbekalan dan pelayanan).


Dalam dunia usaha, sebagian besar perusahaan menangani produk yang jenisnya lebih dari satu dan bauran produknya memiliki lebar, panjang, kedalaman dan konsistensi sendiri. Keempat dimensi dari bauran produk ini merupakan alat untuk mengembangkan strategi produk dari perusahaan. Berbagai lini yang membentuk bauran produk secara berkala perlu ditinjau kembali untuk dilihat kemungkinan pertumbuhan dan keuntungan yang lebih besar. Lini produk yang lebih baik seharusnya mendapat dukungan fasilitas yang lebih banyak, lini lemah dapat saja dikurangi atau bahkan dihentikan dari peredaran, dan lini baru sebaiknya diperkenalkan agar senjang keuntungan bisa tertutup.


Setiap lini produk terdiri dari beberapa jenis produk. Seorang manajer lini produk hendaknya mempelajari kontribusi hasil penjualan dan keuntungan dari setiap mata produk bagi seluruh lini produk. Selain itu, harus diketahui juga bagaimana setiap mata produk ditempatkan dalam menghadapi mata produk pesaing. Semua ini memberikan informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan mengenai lini produk. Masalah merentang lini produk akan menyangkut keputusan apakah suatu lini tertentu akan diperluas ke bawah, ke atas atau ke dua arah. masalah pengisian lini produk melibatkan keputusan tentang apakah suatu mata produk tertentu harus ditambahkan pada skala lini produk yang ada pada saat ini. Sementara itu, modernisasi lini produk akan menjawab pertanyaan tentang apakah suatu lini tertentu perlu pola baru dan apakah pola baru tersebut akan diselesaikan sebagian demi sebagian atau seluruhnya sekaligus. Keputusan mengenai ciri lain produk akan menjawab pertanyaan mengenai mata produk mana yang akan diberi ciri-ciri tertentu dalam rangka mempromosi kan seluruh kini. Ada paun keputusan untuk mengurangi kini produk akan melibatkan masalah bagaimana mengetahui dan menarik mata produk yang lemah dari peredaran.


Setiap perusahaan hendaknya mengembangkan sendiri kebijakan-kebijakannya mengenai merek bagi mata produk dalam lini yang ada. Mereka harus mengambil keputusan tentang apakah produk perlu diberi merek, apakah itu merek pabrik atau merek sendiri, seberapa tinggi kualitas yang harus diterapkan pada merek, setiap produk diberi nama merek tersendiri atau bersama-sama, apakah perlu adanya perluasan merek pada produk-produk baru, apakah beberapa merek yang saling bersaing harus dihapus dan perlukah diadakan penempatan ulang merek.


Produk fisik atau berwujud membutuhkan kemasan agar tercipta manfaat-manfaat tertentu seperti misalnya perlindungan, kemudahan, manfaat ekonomi dan promosi. Para pemasar sebaiknya mengembangkan suatu konsep pengemasan dan kemudian mengujinya dari segi fungsi dan psikologi, agar tercapai tujuan yang ingin diraih, serta sesuai dengan kebijaksanaan atau peraturan pemerintah. Disamping itu, produk fisik perlu juga label untuk kepentingan identifikasi, penentuan jenjang, uraian penjelasan serta promosi . Pada umumnya setiap undang-undang menetapkan peraturan agar produsen mencantumkan informasi tertentu pada label tentang produk untuk kejelasan dan perlindungan konsumen.


Perusahaan apa pun harus menyusun dan mengembangkan jasa pelayanan pada pelanggan yang memang diingini oleh para pelanggannya. Jasa pelayanan ini juga harus efektif dalam memenangkan persaingan. Dengan demikian, di sini beberapa keputusan harus diambil seperti keputusan tentang jenis pelayanan pokok yang akan ditawarkan, seberapa lengkap setiap pelayanan akan disajikan, serta bentuk dari masing-masing pelayanan tersebut. Bauran jasa pelayanan ini dapat dikoordinasikan oleh departemen atau bagian di dalam perusahan yang khusus menangani segala keluhan dan penyesuaian, masalah kredit, pemeliharaan, bantuan teknis, dan informasi bagi konsumen.


Beberapa negara maju, terutama Amerika Serikat, bergerak cepat menuju struktur ekonomi jasa sehingga setiap pemasar harus tahu lebih banyak mengenai manajemen pemasaran jasa. yang dimaksud dengan jasa adalah kegiatan atau manfaat yang ditawarkan dan yang benar-benar tidak berwujud secara fisik, serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Pada hakikatnya jasa memiliki sifat-sifat tidak berwujud , tidak bisa dipisahkan, berubah-ubah dan tidak tahan lama. Dalam hal penerapan dan penggunaan konsep-konsep pemasaran, penelitian membuktikan bahwa industri jasa jauh tertinggal di belakang industri pengolahan, walaupun akhir-akhir ini perhatian dan minat sudah makin meningkat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar