Sabtu, 03 Oktober 2020

WEB SERVER

KONFIGURASI WEB SERVER


Untuk memetakan sebuah alamat ke sebuah nama tertentu pada sebuah computer di jaringan computer pada masa awal-awalnya masih menggunakan sebuah file bernama host.txt. Oleh sebab itu, setiap system yang ingin berhubungan dengan computer lain harus melakukan update terhadap file hosts secara berkala. Dalam hal ini, sebagain besar system operasi menggunakannya secara baku ataupun dengan cara konfigurasi sebelum melakukan pencarian lewat DNS yang dapat diketahui dari hosts file guna menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP. Meski terdapat berbagai jenis aplikasi web server yang bisa digunakan, tetapi web server yang paling umum dan mudah digunakan adalah Apache. Namun sebelumnya, computer harus melakukan konfigurasi DNS server sebab website yang digunakan akan mencoba menjalankan web server dengan membutuhkan alamat-alamat domain yang telah didaftarkan pada DNS server terlebih dahulu.



A.    Web Server

Dalam melakukan tugasnya menangani permintaan dari client, web server menggunakan protocol HTTP dan HTTPS, di mana masing-masing protocol tersebut secara default berjalan pada port 80 dan 443. Oleh karena itu, agar dapat memasang website pada sebuah server dibutuhkan aplikasi web server. Ada banyak aplikasi web server yang tersedia, beberapa aplikasi web server yang paling terkenal adalah Nginx, Litespeed, dan Apache. Web server identic dengan sebuah piranti lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP/HTTPS dari client dan mengirimkan kembali. Hasilnya adalah dalam bentuk halaman-halaman website dalam format HTML ataupun PHP. Web server bukanlah website, tetapi sebuah piranti lunak tempat website tersebut berjalan dengan menangani permintaan para user guan mengakses website kemudian mengirimkan halaman web tersebut kepada user untuk dibuka melalui HTTP client yang juga dikenal sebagai web browser.

 

1.      Instalasi Web Server Apache versi 2

Apache identic dengan salah satu aplikasi web server yang paling banyak digunakan pada server guna menangani website-website. Apache dsudah tersedia secara default pada Debian 8 dalam bentuk repository ataupun file ISO yang tersedia dalam beberapa binary DVD yang bisa diunduh di website Debian langsung, jika ingin menginstall apache menggunakan repository, harus terhubung ke internet dan sudah menambahkan file repository nya dari Debian 8 pada computer. Namun jika menggunakan DVD, maka DVD binary 1 yang akan berisi aplikasi apache harus dimasukkan. Untuk menginstall apache pada computer, cukup masukkan perintah seperti berikut.

#apt-get install apache2

Tekan Enter jika keluar sebuah output yang menanyakan apakah benar ingin mengintalnya. Kemudian tunggu proses instalasi apache hingga selesai dan pastikan berhasil dengan baik.

2.      Konfigurasi Web Server

Terdapat berbagai konfigurasi pada web server yang bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan, salah satunya menggunakan konfigurasi dasar atau konfigurasi utama dari web server apache. File konfigurasi utama dari web server apache pada Debian 8 terletak pada file “/apache2/sites-available/000-default.conf”. pada file ini tersebut bisa melakukan konfigurasi web server sesuai dengan kebutuhan. Masukkan perintah berikut untuk membuka file tersebut dengan menggunakan text editor Nano sebagai berikut.

#nano/etc/apache2/sites-available/000-default.conf

Kemudian file konfigurasi tersebut akan terbuka dengan text editor Nano. Pada file tersebut terdapat banyak teks yang merupakan baris-baris konfigurasi default dari web server apache pada Debian 8. Cari baris konfigurasi seperti berikut pada file tersebut.

<VirtualHost *:80>

…….

ServerAdmin webmaster@localhost

DocumentRoot /var/www/html

…….

Kemudian ubah dan tambahkan baris konfigurasi tersebut hingga menjadi seperti berikut.

<VirtualHost *:80>

ServerAdmin admin@fahri.net

ServerName www.fahri.net

DocumentRoot /var/www/html

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.

a)      Baris Konfigurasi “<VirtualHost *:80>”

Baris ini menandakan bahwa web server berjalan pada port 80, sedangkan “ServerName www.fahri.net” merupakan alamat domain dari website pada web server tersebut. Jangan lupa mengubah www.fahri.net pada baris konfigurasi tersebut dengan nama domain yang digunakan. Pastikan domain tersebut sesuai dengan nama domain yang digunakan pada settingan DNS sebelumnya.

b)     Baris “DocumentRoot /var/www/html”

Baris konfigurasi ini merupakan konfigurasi lokasi penyimpnaan file utama dari websie-website pada web server, bisa mengubah direktori ini dengan direktori di mana user ingin menyimpan file-file website tersebut. Jika sudah selesai melakukan konfigurasi pada file tersebut. Simpan hasil konfigurasi tersebut dengan menekan kombinasi CTRL + O pada keyboard, kemudian akhiri dengan menekan tombol Enter. Untuk keluar dari file tersebut tekan CTRL + X, kemudian tekan Enter.

 

3.      Konfigurasi File Index.html

File index utama atau file website default dari web server ini terletak pada file “index.html” yang berada pada folder “/var/www/html” atau di direktori di mana user mengatur akan menyimpan konfigurasi-konfigurasi file website pada langkah sebelumnya. File tersebut termasuk file index dari website yang bisa user atau sesuai dengan bagaimana tampilan dari website user. Untuk membuka file tersebut, masukkan perintah berikut.

#nano /var/www/html/index.html

Kemudian akan terbuka sebuah file yang berisi konfigurasi tampilan default website dari web server apache. Pada file ini bisa mengatur bagaimana website user akan bekerja dan yang akan tampil. Dalam hal ini, dapat dilakukan pengubahan file guna mengetahui apakah web server sudah berjalan dengan baik. Ubah file tersebut dengan tulisan yang diinginkan, atau agar lebih mudah hapus isi file tersebut dan ubah hingga menjadi seperti berikut.

<html>pengujian telah sukses, LUAR BIASA!</html>

Jika sudah, kemudian simpan file tersebut dengan menkan kombinasi keyboard CTRL + O dan kemudian tombol Enter. Keluar dari file tersebut dengan menekan kombinasi keyboard CTRL + X, kemudian Enter.

4.      Pengujian Web Server

Untuk mengetahui bahwa konfigurasi web server sudah berhasil dan sudah berjalan dengan baik, terlebih dahulu server apache2 harus di restart agar memuat ulang konfigurasi yang sudah selesai dilakukan dapat berjalan dengan baik. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

# /etc/init.d/apache2 restart

Setelah restart berjalan dengan sempurna tanpa adanya pemberitahuan error yang terjadi, dilanjutkan dengan mengaktifkan web browser seperti Mozilla Firefox, Internet Explorer, Google Chrome atau yang sejenis pada computer client yang sudah terhubung dengan computer server. Selanjutnya akses website menggunakan alamat domain yang sudah ditentukan sebelumnya dengan cara membuka alamat tersebut pada web browser di computer client. Jika berhasil maka akan muncul tampilan website atau tulisan sesuai dengan yang sudah dikonfigurasi sebelumnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar