Jumat, 02 Oktober 2020

REMOTE SERVER

KONFIGURASI REMOTE SERVER


Remote access identic dengan salah satu teknologi yang digunakan untuk mengakses suatu system melalui media jaringan sehingga seorang user dapat mengkonfigurasi suatu system, dimanapun berada asalkan terkoneksi ke internet atau jaringan tersebut. Hal ini berarti menggunakan sebuah PC dan modem di satu tempat lewat kabel telepon yang terhubung ke suatu PC/server pada sebuah network utama suatu perusahaan. Remote access bisa digunakan dalam pengendalian suatu manajemen jaringan, di mana administrator dengan mudah mengontrol dan mengawasi computer client, berinteraksi dengna user, backup data, maupun aktifitas lainnya. Jenis aplikasi yang umum digunakan dalam pemasangan Remote Access pada server yaitu SSH server dan Telnet. Secara umum secure shell (SSH) akan berjalan pada port default yaitu port 22. Remote Access dikategorikan sebagai berikut.

No

Mode

Contoh

1

Desktop/GUI (Graphical User Interface)

Remote Desktop, VNC, dan Radmin

2

Teks

Telnet, ssh, raw, Rlogin, dan serial

 

Beberapa manfaat dari remote access desktop antara lain mengawasi penggunakan computer lain dari jarak jauh, mematikan computer dari jarak jau, menghidupkan ulang computer/restart dari jarak jauh, memodifikasi setting registry computer lain dari jarak jauh, membantu user lain memecahkan masalah di PC-nya dari jarak jauh, pemeliharaan (maintenance) computer dari jarak jauh, mengawasi penggunaan program berjalan/internet dari jarak jauh, sharing resource dari jarak jauh, serta mengendalikan computer lain dari lokasi yang remote, misalnya mengakses piranti lunak (software) di computer yang ada dibagian lain pada suatu perusahaan oleh technical support di ruang kerjanya.


Topologi SSH


                                                                                                                       

1.      SSH Server

Beberapa hal yang berkaitan dengan SSH server adalah sebagai berikut.

a)      Instalasi Open SSH server

Langkah pertama diawali dengan melakukan istalasi Open SSH server pada debian server terlebih dahulu dengan memberikan perintah sebagai berikut.

root@debian:~# apt-get install openssh-server -y

Tunggu hingga SSH server selesai diinstalasi oleh system hingga dapat dieksekusi langsung dari sisi client. Selanjutnya masuk ke PC client dengan mengetikkan perintah sebagai berikut.

root@fhr:~# ssh user@ip_address_server

Sehingga hasilnya akan sebagai berikut

root@fhr:~# root@fhr ssh fahri@192.168.1.1.1

Jika muncul pertanyaan “Are you sure want to continue connecting (yes/no)?” ketikkan Yes. Pada tahap ini, computer sudah bisa melakukan remote server.

b)     Perubahan Port default SSH

Port default SSH yang terpasang yaitu pada port 22. Port default SSH dapat diganti dengan port lain, dengan catatan port tersebut dalam keadaan kosong atau tidak ada yang menggunakan. Untuk menggati port default SSH atau mengedit file konfigurasi SSH dari debian server dilakukkan dengan cara sebagai berikut.

root@debian:~# nano /etc/ssh/sshd_config

Selanjutnya lakukan pencarian tulisan “port 22”, jika sudah ketemu ganti dengan lokasi port yang berbeda, misalnya 68,69,80,110,123,atau 220.


Selanjutnya simpan dengan menggunakan tombol CTRL + X dan jawab pertanyaan dengan “Y” dan akhiri dengan enter. Setelah aktif kembali, dilanjutkan dengan melakukan restart SSH dengan mengetikan perintah sebagai berikut.

root@debian:~# /etc/init.d/ssh


Sedangkan perintah yang digunakan untuk meremote server dengan SSH yang baru adalah sebagai berikut.

root@debian:~# ssh fahri@192.1.1.1 –p 68

2.      Telnet

Dengan adanya telnet dapat memungkinkan user dapat mengakses kkomputer lain secara remote melalui jaringan internet. telnet (Telecommunications Network Protocol) identic dengan remote login yang terjadi pada jaringan internet disebabkan karena adanya service dan protocol Telnet. Telnet digunakan untuk melakukan login ke computer lain yang ada di jaringan internet dan dapat melakukan akses pada pelayanan umum, termasuk berbagai macam database. Dengan kata lain dapat terkoneksi ke computer lain dalam satu gedung, satu ruangan atau bahkan pada computer di seluruh penjuru dunia. Setelah terkoneksi, input yang diberikan pada keyboard dapat secara langsung mengontrol ke remote computer tadi, dapat diakses pelayanan apa saja yang telah disediakan oleh remote machine, dan hasilnya akan ditampilkan pada terminal local.

Kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan telnet adalah sebagai berikut.

a)      Kelebihan

Jika menggunakan telnet server adalah user interface yang cukup familiar dalam artian user dapat memberikan perintah dari jarak jauh (remote) sehingga seolah-olah usernya mengeksekusi perintah pada command line pada computer.

b)     Kekurangan

Pengguna NTLM authentication tanpa adanya enkripsi dapat memudahkan pencurian password yang dilakukan oleh sniffers, jika menjadi seorang administrator system maka disanrankan untuk menggunakan SSH pada Linux dari pada Telnet Server untuk mengkonfigurasikan system yang bersangkutan.

 

Dengan menggunakan Telnet, user dapat mengakses berbagai layanan misalnya seperti melihat katalog perpustakan dan masih banyak lagi layanan yang lainnya. Fungsi utama pada Telnet adalah untuk dapat mengakses computer dari jarak jauh. Karena telnet dapat memungkinkan computer penggunanya menjadi terminal dari computer yang lain di jaringan internet. telnet memungkinkan penggunanya dapat melakukan login sebagai pemakai computer jarak jauh dan menjalankan program computer layanan yang terdapat pada computer tersebut. Pada dasarnya, telnet berada pdaa port 23 dan untuk melakukan instalasi iharus menyediakan DVD 1-3. Langkah-langkah dalam konfigurasi Telnet dilakukan dengan mengetikan perintah sebagai berikut.

root@debian:~# apt-get install telnetd


Penggunaan perintah tersebut digunakan untuk melakukan instalasi aplikasi telnet yang bernama telnetd. Selanjutnya masuk ke sisi client dan mengetikkan perintah sebagai berikut.

root@fhr:~# telnet 192.168.1.1.1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar