Kamis, 10 September 2020

DHCP SERVER

 Dynamic Host Control Protocol

DHCP dikenal sebagai arsitektur berbasis client server. Hal ini dikarenakan komputer atau piranti yang memberikan IP address disebut DHCP server, sedangkan komputer atau piranti yang meminta IP address disebut DHCP client. Dengan demikian DHCP diterjemahkan sebagai sistem pengalamatan atau pendistibusian yang secara otomatis memberikan IP address kepada host/komputer atau client pada layanan TCP/IP yang memintanya. Beberapa fungsi DHCP server diantaranya mampu mendistribusikan IP address secara otomatis kepada setiap client yang terhubung dengan jaringan komputer, memberikan kemudahan bagi seorang network administrator dalam mengelola jaringan dalam hal alokasi IP address yang dapat ditentukan secara otomatis dan dalam satu kali kerja, serta memberikan IP address secara statis kepada client yang terhubung ke jaringan komputer. DHCP server memiliki kekurangan yaitu semua pemberian IP bergantung pada server, sehingga jika server mati maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung.

1. Prinsip Kerja DHCP Server

        DHCP Server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistibusikan kepada client yang disebut sebagai DCHP pool. setiap client kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP pool untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, misalnya dalam beberapa hari di depan. Apabila waktu penyewa alamat IP tersebut habis masanya, maka client aka meminta kepada server untuk memberikan atau memperpanjang alamat IP yang baru.
Prinsip kerja DHCP server

2. Klasifikasi DHCP Server

        Pada dasarnya DHCP server sebagai sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "meminjamkan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua client yang memintanya. DHCP client menjadi sebuah mesin client yang menjalankan piranti lunak client DHCP yang memungkinkan untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP server. DHCP server diklasifikasikan sebagai berikut :

  • DHCP Scope

Adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client, ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DCHP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jngka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease yang umumnya tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP server adalah kesalahan dalam konfugurasi DHCP scope.

  • DHCP Lease (Reservation)

Adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP server. Umumnya hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakanbeberapa peralatan konfigurasi (dalam windows NT server dapat menggunakan DHCP manager atau menggunakan Microsoft Management Console (MMC) untuk Windows 2000 keatas.

  • DHCP Options

DHCP Option adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketka sebuah client meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikkonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada client, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua client, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.

3. Manfaat Dari DHCP Server

        Beberapa manfaat dari DHCP server antara lain sebagai berikut.
  • DHCP memungkinkan mengkonfigurasi secara otomatis, sehingga dapat sangat menyederhanakan manajemen jaringan.
  • DHCP dapat memberikan mekanisme bagi manajemen lokal untuk mayoritas client TCP/IP pada internetworkd. Misalnya parameter seperti route default dapat dikonfigurasi secara tersentralisasi tanpa harus mengunjungi tiap host dan melakukan perubahan secara manual.
  • Dengan DHCP satu server DHCP dapat melayani beberapa client pada beberapa jalur dalam internetwork

4. Instalasi dan Konfigurasi DHCP Server

        Berbeda dengan IP static dimana semua harus disetting secara manual, sedangkan DHCP akan memberikan IP otomatis untuk setiap komputer yang terkoneksi. Langkah-langkah konfigurasi DHCP server adalah sebagai berikut :

  • Masuk ke dalam Debian sebagai Root

Debian GNU/LINUX 8 localhost tty1
localhost login : root
Password: -

  • Instalasi Paket ISC DHCP Server

Langkah instalsi paket ISCH server dapat dilakukan denga mengetikkan perintah pada terminal Linux: apt-get install isc-dhcp-server. Pada saat memasang paket ISC DHCP server, sercara otomatis sistem akan memberikan pesan untuk memasukan DVD Binary 2, karena paket tersebut berada di DVD Binary 2 Debian Linux 8.4. Perhatikan tahapan sebagai berikut :

Pesan untuk memasukkan DVD Binary

  • Konfigurasi Subnet

Pada konfigurasi ini, skema sesuai dengan gambar topologi dengan subnet jaringan 172.168.202.32/27, maka rinsiannya didapatkan sebagai berikut.
    • ip range 172.168.202.33 - 172.168.202.62
    • network 172.168.202.32
    • broadcast 172.168.202.63
    • netmask 255.255.255.224

  • Memberikan IP Address untuk Server

Sebelum user mengatur konfigurasi paket ISC DHCP server terlebih dahulu harus memberikan IP address pada komputer yang dijadikan server yang dilakukan pada adapter eth0. Hal ini sesuai dengan skema topologi yang telah direncanakan dari awal, dengan masuk akses (login) sebagai root dan mengatur pemberian IP address kepada komputer server dengan mengetikkan perintah nano/etc/network/interfaces. Tampilannya adalah sebagai berikut :

Perintah nano/etc/network/interfaces

Selanjutnya dilakukan konfigurasi ISC DHCP server dengan mengedit dengan mengetikkan perintah nano /etc/dhcp-server/dhcpd.conf. Setelah itu konfigurasi disimpan dengan menggunakan tombol kombinasi CTRL + O dan CTRL + W.

  • Menentukan Interface yang Memberikan IP address ke Client

untuk memberikan IP address melalui adapter eth0 kepada client agar mendapat alamat secara otomatis, dapat dilakukan dengan mengetikkan perintah nano/etc/default/isc-dhcp-serrver dan kemudian melakukkan restart servis dengan perintah # nano/etc/init.d/isc-dhcp-server restart.

Saat melakukan restart dari servis paket isc-dhcp-server tidak mengalami masalah, maka konfigurasi DHCP server dengan menggunakan paket isc-dhcp-server telah berhasil di sisi server.

  • Konfigurasi di Sisi Komputer Client

Untuk komputer client menggunakan sistem operasi Linux Debian 8, tinggal mengatur adapter eth0 client menjadi dhcp dengan mengatur /etc/network/interfaces dan hasilnya sebagai berikut :

Hasil mengatur adapter eht0 client


  • Pengujian Koneksi

Pengujian koneksi dilakukan untuk melihat koneksi antar-komputer di sisi server dan sisi client.
    • Dari sisi Server lakukan ping dengan perintah #ping 172.168.202.33
    • Dari sisi Client lakukan ping dengan perintah #ping 172.168.202.34


Tidak ada komentar:

Posting Komentar