Informasi pemasaran merupakan elemen kritis dalam pemasaran yang efektif. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan yang semakin meningkat dari pemasaran lokal ke skala nasional dan bahkan ke skala internasional. Selain itu, juga disebabkan oleh transisi dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli dan transisi dari persaingan harga ke persaingan non harga. Memang semua perusahaan memiliki sistem informasi pemasaran yang menghubungkan dunia luar dengan para eksekutif di dalam perusahan, tetapi sistem-sistem tersebut berbeda dalam hal kerumitan dan kompleksitasnya. Dalam banyak hal, informasi sering tidak tersedia, datang terlambat atau tidak bisa dipercaya kebenarannya. Dan, semakin banyak saja perusahaan yang tidak berusaha menyempurnakan sistem informasi pemasarannya.
Sistem informasi pemasaran yang direncanakan dengan matang akan terdiri dari beberapa elemen.Elemen pertama ialah sistem database internal yang menyediakan data terakhir mengenai penjualan, biaya, persediaan, arus kas dan hutang-piutang serta data dari bagian riset dan pengembangan. Selama ini, sudah banyak perusahaan yang mengembangkan sistem pelaporan internal yang mapan dengan dukungan komputer sehingga informasi yang lebih cepat dan lebih terpadu bisa diperoleh. Perusahaan yang memanfaatkan data riset dan pengembangan dari internal adalah Procter & Gamble (P&G). Data riset internal yang di kolaborasikan dengan data eksternal dapat menghasilkan ide produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Elemen kedua adalah sistem intelijen pemasaran yang menyiapkan bagi eksekutif pemasaran informasi harian mengenai perkembangan dunia pemasaran eksternal. Dalam subsistem ini, tenaga penjual yang terlatih, petugas intelijen khusus, membeli data dari sumber-sumber profesional, dan suatu pusat intelijen akan mampu meningkatkan daya intelijen pemasaran bagi keperluan analisis para eksekutif perusahaan. Unilever dan Procter & Gamble menggunakan intelijen pemasaran yang baik.
Elemen ketiga adalah riset pemasaran, yang mencakup kegiatan menghimpun informasi yang relevan bagi masalah pemasaran tertentu yang sedang dihadapi oleh perusahaan. Adalima langkah dalam proses riset pemasaran, yaitu menetapkan masalah dan tujuan riset; mengembangkan perencanaan riset; mengumpulkan informasi, menganalisis informasi dan kemudian menyajikan penemuan. Sebuah riset pemasaran dapat dikatakan baik apabila melibatkan metode ilmiah, kreativitas,berbagai metodologi, penyusunan model dan pengukuran nilai informasi dari segi biaya dan manfaat. Hasil riset pemasaran terhadap promosi yang paling disukai menurut AC Nielsen untuk konsumen Indonesia adalah harga diskon (76%), hadiah langsung (18%), produk bermerek (4%), imbalan poin (1%) dan kupon undian (1%).
Elemen keempat adalah sistem database eksternal yang terdiri dari sejumlah besar informasi yang dapat digunakan dalam membuat keputusan pemasaran yang tersedia dalam bentuk database eksternal. Perusahaan membutuhkan database dari berbagai sumber eksternal, misalnya database pemerintah, database perusahaan lain yang menawarkan data pelanggan dan database lainnya. Perusahaan perbankan, pembiayaan, asuransi, hotel, leasing, ritel dengan keanggotaan dan properti dapat dipakai sebagai dasar untuk menyusun strategi loyalitas pelanggan. PT. Pembangunan Jaya Ancol sukses memasarkan Marina Coast dengan harga yang tinggi, salah satunya dengan menggunakan database yang lengkap dari para pemilik uang di negeri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar