Senin, 04 Januari 2021

ISTILAH PEMASARAN

 

DEFINISI PEMASARAN DAN MANAJEMEN PEMASARAN


Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang seseorang atau kelompok lakukan untuk memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Adapun The American Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi penetapan harga, promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi konsep penetapan harga, promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi.

KEBUTUHAN,KEINGINAN DAN PERMINTAAN

Titik tolak pemasaran terletak pada kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu.Orang Membutuhkan sandang, pangan, rumah,rasa aman, dicintai, harga diri, dan aktualisasi diri untuk hidup.

Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Orang Amerika dan orang Indonesia sama-sama membutuhkan makanan, tetapi keinginan mereka berbeda. Orang Amerika menginginkan hamburger, sementara orang Indonesia menginginkan nasi untuk memuaskan kebutuhan mereka akan makanan.

Permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan menjadi permintaan jika didukung daya beli. Banyak orang menginginkan mobil Volvo, tetapi hanya sedikit yang mampu dan bersedia membelinya.

PRODUK

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Pelanggan memuaskan kebutuhan dan keinginannya lewat produk. Istilah lain produk adalah penawaran atau pemecahan.

Barang fisik, jasa, dan gagasan. Perguruan tinggi komputer menawarkan barang fisik (buku, jaket, kartu mahasiswa) jasa (kuliah, konsultasi, praktikum) dan gagasan (menemukan diri, bekal masa depan, persaudaraan). Adapun hotel menyediakan barang (makanan, minuman), jasa (penyediaan kamar, pelayanan) dan gagasan (tempat istirahat, ketenangan).

NILAI, HARGA DAN MANFAAT

Intisari pemasaran adalah menciptakan nilai pelanggan lebih besar daripada yang diciptakan oleh pesaing. Nilai adalah perkiraan pelanggan atas seluruh kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhannya. Nilai dapat dirumuskan sebagai berikut :

Nilai = Manfaat (kepuasaan) yang dirasakan

Harga (biaya)

Dari persamaan diatas, nilai untuk pelanggan dapat dinaikkan dengan memperluas atau memperbaiki manfaat produk atau menurunkan harga (biaya yang dikeluarkan pelanggan) atau gabungan dari keduanya. Perusahaan yang menggunakan harga sebagai senjata untuk bersaing harus mempunyai strategi kepemimpinan biaya dalam menciptakan keunggulan kompetitif  yang dapat dipertahankan. Adapun perusahaan yang menggunakan manfaat (keunggulan) produk sebagai senjata untuk bersaing harus mempunyai strategi diferensiasi dalam menciptakan keunggulan kompetitif yang dapat dipertahankan.

Konsep nilai (nilai guna) dalam pemasaran syariah merupakan sebuah konsep yang lebih luas daripada konsep nilai guna dalam persamaan di atas. Nilai diatas hanya mempertimbangkan material semata. Nilai guna dalam pemasaran syariah dikenal dengan sebutan maslahah, yang di kemukakan oleh Malik bin Anas. Subyek ini diperjelas oleh Ghazali, Ibnu Qayyim, Shatibi, Tufi, Izzuddin ibn Abdussalam dan Quraf. Ternyata konsep Maliki ini serupa dengan analisis nilai guna (utility) dari filosof barat seperti Jeremy Bentham dan J.S. Mill (Shiddiq, 1982). Bisa jadi Jeremy Bentham dan J.S. Mill terinspirasi oleh Malik bin Anas. Bentuk maslahah merujuk pada kesejahteraan yang luas dari manusia. Menurut Al-Shatibi, maslahah merupakan kepemilikan atau kekuatan produk yang menguasai elemen dasar dan sasaran kehidupan manusia di dunia. Ada lima elemen dasar kehidupan di dunia, yaitu kehidupan (al-nafs), kepemilikan (al-mal), kebenaran (ad-din), kecerdasan (al-aql)dan keturunan (al-nasl). Semua produk yang mempunyai kekuatan untuk menaikkan lima elemen dasar ini yang dikatakan mempunyai maslahah dan produk yang mempunyai maslahah akan dinyatakan sebagai keutuhan. Keinginan dalam ekonomi konvensional ditentukan oleh konsep nilai guna, sementara kebutuhan dalam pemasaran syariah ditentukan oleh konsep maslahah (Khan, 1989). Konsep produk juga berbeda dalam pemasaran syariah. Dalam pemasaran syariah, produk merupakan karunia yang terbaik dari Tuhan pada manusia. Menurut Al-Qur’an, produk konsumsi adalah produk yang melambangkan nilai moral dan ideologi mereka (manusia). Dalam Al-Qur’an produk dinyatakan dalam dua istilah, yaitu al-thayyibat dan al-rizq. Kata al-tayyibat digunakan 18 kali, sedangkan kata al-riz1 digunakan 120 kali dalam Al-Qur’an. Al-tayyibat merujuk pada suatu yang baik, suatu yang murni dan baik, sesuatu yang bersih dan murni, sesuatu yang baik dan menyeluruh serta makanan yang terbaik. Al-rizq merujuk pada makanan yang diberkahi Tuhan, pemberian yang menyenangkan dan ketetapan Tuhan (Ali, 1975). Menurut pemasaran syariah, produk konsumen adalah berdaya guna, materi yang dapat dikonsumsi yang bermanfaat, yang bernilai guna, yang menghasilkan perbaikan material, moral, spiritual bagi pelanggan. Sesuatu yang tidak berdaya guna dan dilarang dalam pemasaran Islam buka merupakan konvensional adalah produk yang dapat dipertukarkan, Akan tetapi, produk dalam pemasaran syariah adalah produk yang dapat dipertukarkan dan berdaya guna secara moral.


KEPUASAAN PELANGGAN

Kepuasaan pelanggan merupakan perasaan senang atau kecewa dari pelanggan yang berasal dari perbandingan antara kinerja produk dengan harapannya. Jika kinerja produk sesuai dengan harapan maka pelanggan puas atau senang. Sebaliknya, jika kinerja produk tidak sesuai dengan harapan maka pelanggan kecewa. Jika kinerja produk melebihi harapan maka pelanggan sangat puas atau sangat senang. Kepuasaan pelanggan dalam pemasaran syariah tidak hanya berbentuk kesesuaian antara kinerja produk dengan harapan pelanggan secara material, melainkan juga kesesuaian antara kinerja produk dengan harapan pelanggan secara spiritual. Pelanggan dari Indonesia, yang sebagian besar beragama Islam merasa puas jika produk itu halal. Sebaliknya, mereka tidak akan memakai produk itu jika haram.

PERTUKARAN DAN TRANSAKSI

Pertukaran adalah tindakan memperoleh barang yang dikehendaki dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan. Pertukaran dapat terjadi jika terdapat dua pihak, masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin berharga pada Pihak lain, masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan melakukan penyerahan, masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran pertukaran, dan masing-masing pihak yakin bahawa berunding dengan pihak lain Adalah layak dan bermanfaat. Jika masing-masing pihak sepakat maka dikatakan terjadi transaksi.

JARINGAN PEMASARAN

Pemasaran hubungan merupakan praktik membangun hubungan jangka panjang yang memuaskan pihak-pihak kunci, misalnya pelanggan, pemasok, penyalur, guna mempertahankan preferensi dan bisnis jangka panjang mereka. Hasil pemasaran hubungan yang utama adalah pengembangan aset perusahaan yang disebut jaringan pemasaran. Jaringan pemasaran terdiri dari perusahaan dan semua pihak pendukung yang berkepentingan, yaitu pelanggan, pekerja, pemasok, penyalur, pengecer, agen iklan, dan lainnya yang bersama-sama dengan perusahaan telah membangun bisnis yang saling menguntungkan.

PASAR

Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu. 

Dahulu, pasar merupakan tempat pembeli dan penjual berkumpul untuk mempertukarkan barang-barang mereka. Ekonom menggunakan istilah tersebut mengacu pada sekumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas produk atau kelas produk tertentu sehingga muncullah istilah pasar kambing, pasar sapi, pasar perumahan dan lain-lain. Pelaku bisnis menggunakan istilah pasar untuk mengelompokkan pelanggan sedangkan pemasar memandang penjual sebagai industri dan pembeli sebagai pasar.

PEMASARAN DOMESTIK DAN GLOBAL

Pemasaran dapat dikelompokkan menjadi pemasaran domestik, pemasaran ekspor, pemasaran internasional, pemasaran multinasional, pemasaran global/transnasional.

Pemasaran domestik adalah pemasaran yang secara nyata ditujukan kepada pasar dalam negeri. Pemasaran ini memfokuskan pada pasar domestik untuk menghindari tantangan belajar cara memasarkan ke luar negeri.

Pemasaran ekspor merupakan tahapan pertama untuk menanggapi kesempatan pasar luar negeri. Pemasaran ekspor menjadikan pasar di luar negeri sebagai sasaran dan menggantungkan diri pada produksi dalam negeri untuk memasok pasar ini.

Pemasaran internasional adalah pemasaran yang bertindak lebih jauh dari pemasaran ekspor dan terlibat lebih jauh dalam lingkungan suatu negara tempat perusahaan tadi melakukan bisnis.

Pemasaran multinasional adalah pemasaran yang memfokuskan pada pemanfaatan pengalaman dan produk perusahaan serta sadar akan perbedaan dan keunikan lingkungan dalam negara tempat perusahaan berbisnis.

Pemasaran global/transnasional adalah pemasaran yang memfokuskan pada pemanfaatan aset, pengalaman, dan produk perusahaan secara global serta melakukan penyesuaian pada apa yang benar-benar unik dan berbeda dalam setiap negara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar