Sabtu, 05 Desember 2020

PRINSIP TATA LETAK DESAIN

 APERSEPSI 

Unsur-unsur tata letak
https://garudacyber.co.id/artikel/1359-langkah-langkah-menata-tata-letak-untuk-menciptakan-proporsi
Prinsip tata letak membantu desainer untuk mengenal lebih jauh ide yang akan dituangkan dalam sebuah karya. Dengan menggunakan prinsip tersebut, desainer dapat dengan mudah menyatukan semua unsur yang terdapat pada tata letak. Selain itu desainer juga dalam menentukan komposisi dan kesan yang akan disampaikan untuk pemirsa. Dalam desain grafis, terdapat beberapa prinsip yang dapat digunakan desainer untuk menumbuhkan ide yang akan dibuat pada sebuah karya. Apakah prinsip - prinsip tersebut ? Mari kita pelajari prinsip yang digunakan dalam tata letak desain grafis. Untuk itu marilah perhatikan materi yang akan dibahas pada bab ini.

A. PRINSIP TATA LETAK

Alur baca pada sebuah teks desain dan gambar
https://desaingrafissmkgondang.wordpress.com/2017/06/22/prinsip-dasar-tata-letak-layout/

Setelah kita mengetahui apa saja yang terdapat pada unsur-unsur tata letak dan warna yang digunakan dalam desain grafis, kita juga harus mengetahui prinsip yang digunakan dalam membuat sebuah karya desain grafis.

Prinsip-prinsip menggambar merupakan salah satu pedoman yang membuat suatu karya berupa gambar memiliki nilai estetika. Dalam prinsip gambar, menekankan pembuatan ide yang akan dituangkan dalam sebuah karya. Apa saja prinsip-prinsip dalam tata letak ? 

Berikut adalah prinsip-prinsip desain grafis untuk publikasi yang dapat membantu menentukan bagaimana menggunakan elemen desain pada sebuah karya desain grafis. Terdapat beberapa prinsip tata letak seperti : kesatuan (unity) dan keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), proporsi (proportion), irama (rhythm), penekanan/ fokus dan emphasis, contrast dan variety dan repetisi (repetition).


  1. Kesatuan (Unity) dan Keselarasan (Harmony)

Kesatuan dalam tata letak
https://desaingrafissmkgondang.files.wordpress.com/2017/06/gb-05-kesatuan-unity.jpg

Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan.Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dan lain-lain), maka kesatuan telah tercapai. Kesatuan membantu semua elemen seperti milik mereka bersama. Pembaca harus visual cues untuk memberitahu mereka tentang salah satu unit-teks, headline, foto, gambar, dan keterangan semua pergi bersama-sama.

Menyatukan elemen-elemen oleh kelompok yang saling berdekatan sehingga mereka terlihat seperti milik mereka bersama. Ulangi warna, bentuk, dan tekstur. Gunakan kotak (dengan struktur yang halaman) untuk membuat kerangka untuk margin, kolom, jarak, dan proporsi. Dengan kata lain, seorang desainer harus mengetahui cara mengorganisir elemen dan membangun ikatan atau hubungan.

Sedangkan keselarasan dapat berupa bentuk, warna, tekstur pola, material, tema, gaya, ukuran dan sebagainya. Seperti dalam keselarasan warna dapat ditingkatkan dengan menggunakan warna-warna komplementer atau warna analog.

Keselarasan dan kesatuan dalam desain kadang memunculkan keseimbangan, seperti keseimbangan dalam hal rancangan, furnitur, pemilihan aksesoris, atau sering juga dalam pengaturan tata letak furniture.


  1. Pedoman unity

Untuk membuat kesatuan diperlukan beberapa pedoman dalam membuat kesatuan yaitu sebagai berikut :

  1. Gunakan hanya satu atau dua jenis huruf, hanya bedakan ukuran atau warnanya.

  2. Konsisten dengan jenis font, ukuran, dan gaya untuk judul, subjudul, keterangan, headers, footers, dan lain-lain di seluruh publikasi, presentasi atau situs web.

  3. Menggunakan palet warna yang sama

  4. Mengulang warna, bentuk, atau tekstur di area yang berbeda

  5. Pilih visual yang serupa untuk warna, tema, atau bentuk


  1. Wujud harmoni

Harmoni dapat diwujudkan dengan 2 cara yaitu sebagai berikut :

  1. Harmoni dan segi bentuk

Harmoni yang dilihat dan bentuk ialah dimata adanya keserasian dalam penempatan unsur-unsurnya. Hal itu dapat dilihat dari segi bentuk dan ukurannya pada media misalnya brosur, leaflet, poster, dan lain-lain. Pemilihan jenis font juga berperan penting mengingat untuk tujuan apa desain itu dibuat.

  1. Harmoni dari segi warna

Warna memiliki pengaruh yang amat besar, karena tiap-tiap warna memiliki sifatnya masing-masing, seperti merah yang memiliki arti berani, biru yang memiliki kesan tenang dan lain sebagainya.


2. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan simetris dan asimetris dalam tata letak

https://desaingrafissmkgondang.wordpress.com/author/desaingrafissmkgondang/ 

Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang dan tidak membuat gelisah. Seperti halnya jika kita melihat pohon atau bangunan yang roboh, kita merasa tidak nyaman dan cenderung gelisah. Keseimbangan adalah keadan  yang dialami oleh suatu benda jika semua daya yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang seni keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani. Setiap elemen pada susunan visual berat yang telah ditentukan oleh ukurannya, kegelapan atau keringanan, dan ketebalan dari baris.

Ada dua pendekatan dasar pendidikan desain untuk menyeimbangkan. Yang pertama adalah keseimbangan simetris yang merupakan susunan dari elemen agar merata ke kiri dan ke kanan dari pusat. Yang kedua adalah keseimbangan asimetris yang merupakan pengaturan yang berbeda dengan berat benda yan sama di setiap sisi halaman. Warna, nilai, ukuran , bentuk, tekstur dapat digunakan sebagai unsur keseimbangan.


  1. Menciptakan keseimbangan

untuk menciptakan keseimbangan :

  • Ulangi bentuk tertentu secara berkala, baik secara vertikal maupun horizontal.

  • Pusat elemen pada halaman.

  • Menempatkan beberapa visual kecil di satu daerah untuk menyeimbangkan satu blok gambar atau teks

  • Gunakan satu atau dua bentuk aneh dan membuat bentuk biasa.

  • Keringanan teks potong-berat dengan terang, berwarna-warni visual.

  • Meninggalkan banyak spasi besar sekitar blok teks atau foto gelap.

  • Offset besar, gelap foto atau ilustrasi dengan beberapa lembar teks kecil masing-masing dikelilingi oleh banyak spasi.


  1. Elemen keseimbangan

Keseimbangan akan terjadi bila elemen-elemen ditempatkan dan disusun dengan rasa serasi atau sepadan. Dengan kata lain bila bobot elemen-elemen itu setelah disusun memberi kesan mantap dan tepat pada tempatnya. Elemen keseimbangan terdiri dari 2 macam yaitu keseimbangan formal dan keseimbangan informal.


  1. Penerapan keseimbangan

Sebagai desainer grafis berikut ini kita akan mempelajari lebih jauh dasar-dasar penerapan keseimbangan dalam desain grafis. Hal ini berfungsi sebagai acuan untuk pembuatan sebuah karya. Berikut ini adalah beberapa penerapan keseimbangan pada sebuah tata letak desain grafis yaitu sebagai berikut :

  • Keseimbangan berdasarkan warna


Keseimbangan berdasarkan warna
https://www.rumah.com/berita-properti/2017/3/148329/infografis-arti-warna-berdasarkan-feng-shui

Keseimbangan dengan warna dapat terjadi ketika area yang kecil dengan warna yang cerah dikombinasikan dengan area yang luas dengan warna yang gelap. Selain itu, tentu saja pemahaman terhadap penggunaan warna harus dikuasai terlebih dahulu. Untuk belajar mengenai prinsip penerapan warna dalam desain.

  • Keseimbangan berdasarkan bentuk

Keseimbangan dalam bentuk dapat diciptakan melalui komposisi bidang yang rumit dengan bidang yang rata (polos). Bidang/ bentuk yang rumit dan lebih detail akan tampil seimbang dengan bidang/ bentuk yang polos di sisi yang berlawanan.

  • Keseimbangan berdasarkan posisi

Cara lain untuk membuat desain tampil seimbang adalah dengan cara memainkan posisi item dalam desain. Keseimbangan melalui posisi adalah contoh lain dari jenis keseimbangan asimetris, dimana objek yang lebih kecil di sisi lain.

  • Keseimbangan berdasarkan warna

Nilai warna atau value juga bisa menjadi titik kunci dalam keseimbangan sebuah desain. Area yang sempit dengan nilai value yang tinggi akan menciptakan keseimbangan apabila dikombinasikan dengan area yang luas dengan value yang rendah.

  • Keseimbangan berdasarkan tekstur

Tekstur juga berpengaruh terhadap keseimbangan sebuah desain. Sama seperti prinsip keseimbangan sebelumnya, dimana area yang lebih kompleks, detail dan menarik perhatian akan terlihat bagus jika dikombinasikan dengan area luas yang datar. Area yang sempit dengan tekstur yang menarik tampak seimbang jika dikombinasikan dengan area yang luas dan datar (tanpa tekstur)

  • Keseimbangan berdasarkan arah pandangan mata

Keseimbangan juga dapat terjadi ketika kita menunjuk mata pembaca kepada konten utama. Objek-objek yang dijadikan “alat” untuk menunjuk mata pembaca dikomposisikan dengan area yang lebih luas, sedangkan konten utama ditampilkan dalam area  yang lebih kecil.


3. Proporsi (Proportion)


Proporsi pada tata letak
http://lismawatiel.blogspot.com/2017/10/prinsip-prinsip-dalam-penyusunan-tata.html

Proporsi digunakan dalam menggambarkan hubungan ukuran antara objek satu dan yang lainnya. Dalam merancang suatu ruangan diperlukan proporsi yang sesuai seperti ukuran furniture, tinggi langit-langit dan sebagainya.

Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan-perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang. Proporsi agung (the golden mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1, 618, sering juga dipakai 8 : 13, Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang diturunkan Tuhan sendiri.

  1. Jangkauan kesebandingan

Kesebandingan dapat dijangkau dengan menunjukkan hubungan antara :

  • Suatu elemen dengan elemen yang lain

  • Elemen bidang/ ruang dengan dimensi bidang/ ruangnya

  • Dimensi bidang/ ruang itu sendiri

  1. Langkah menata tata letak

Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam menata tata letak untuk menciptakan proporsi :

  • Tentukan unsur-unsur yang akan ditampilkan dalam layout

  • Tentukan unsur utama yang akan menjadi pusat perhatian

  • Unsur yang menjadi prioritas dan sebagai pendukung dapat menggunakan warna yang mencolok atau sebaliknya

  • Berikanlah ruang kosong untuk memberikan kesempatan kepada unsur utama untuk menyampai kan pesannya

  • Mainkan beberapa bidang atau unsur dengan variasi ukuran sesuai peran masing-masing dalam komposisi tersebut.

4. Irama (Rhythm)

Irama dalam tata letak
https://pelephante.blogspot.com/2018/10/prinsip-desain-dan-contoh-gambarnya.html

Ritme adalah irama, variasi gambar yang dinamis, banyak perubahan, tidak monoton. Goresan berupa garis dengan satu ukuran saja kurang menarik, tidak ada variai, tidak dinamis.

Irama mengulangi goresan yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk-bentuk alam bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan, dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk-bentuk unsur rupa. Pengulangan (mengulangi unsur serupa dalam cara yang konsisten) dan variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen) adalah kunci untuk visual ritme.

Menempatkan elemen dalam sebuah layout secara berkala membuat halus, dan bahkan ritme yang tenang, santai moods. Perubahan pada ukuran dan jark antara unsur membuat cepat, ritme hidup dan suasana hati yang menyenangkan. Kunci sukses membangun sebuah desain berdasarkan ritme adalah mengerti perbedaan antara pengulangan dan variasi. Pengulangan adalah mengulang elemen beberapa visual atau seluruhnya secara konsisten sedangkan variasi adalah perubahan sejumlah elemen, misalnya warna, ukuran, bentuk, ruang, posisi, dan bobot visual dari sebuah elemen.


  1. Jenis-jenis irama

Ritme atau nada terbagi menjadi 3 jenis yaitu :

  • Nada suara,  tingkatan perbandingan contohnya dalam tinggi rendahnya suara.

  • Nada warna, tingkatan perbadingan antara warna yang satu dengan warna yang lain

  • Nada gairs, tingkatan perbandingan tebal tipisnya garis, panjang pendeknya garis, atau kasar halusnya garis.


  1. Cara membentuk irama

Irama perlu dirasakan dalam penyajian produk grafis komunikasi untuk mencapai suatu bentuk tunggal. Irama dalam produk grafis komunikasi dapat kita rasakan degan cara :

  • Dengan perpaduan unsur-unsur seni rupa yang berhubungan/ sejenis (harmoni) atau bertentangan/ tidak sejenis (kontras)

  • Dengan pemunculan (repetisi) unsur-unsur yang sama dalam sebuah kelompok

  • Dengan variasi bentuk, jarak, ukuran, dan arah unsur-unsur seni rupa dalam sebuah komposisi.


  1. Langkah-langkah menata tata letak untuk menciptakan irama.

Langkah-langkah menata tata letak untuk menciptakan irama :

  • gandakan objek dengan bentuk dan ukuran yang sama untuk menciptakan sebuah ritme biasa.

  • Gandakan objek dengan variasi ukuran semakin besar atau dengan variasi bentuk yang berbeda untuk menciptakan ritme yang dinamis

  • Menggandakan objek dengan bentuk yang sama untuk menciptakan objek baru.

  • Untuk media yang teridiri dari beberapa halaman masukan unsur dan posisi yang sama pada setiap halaman, misalnya buku/ newsletter

  • Untuk yang terbit beberapa edisi perlu ada penempatan unsur-unsur yang sama dan pada posisi yang sama pada setiap edisi, misalnya newsletter.


5. Penekanan/ Fokus dan Emphasis

Penekanan segala sesuatu agar penikmat atau orang yang dimaksud tahu benar apa yang dimaksud sebagai emphasis atau point of view, point of focus, pint of interest, dominasi (dominance) atau hal yang menjadi perhatian utama.

Fokus difungsikan sebagai objek utama, untuk menarik perhatian. Biasanya yang diberi penekanan atau fokus cukup satu, karena terlalu banyak fokus dapat mengurangi penekanan dari objek yang ingin ditonjolkan tersebut.

Emphasis merupakan area yang dianggap menarik, dominan. Dominasi dari suatu objek layaknya fokus dapat ditingkatkan dengan membuat objek tampak lebih besar, lebih indah, dengan penempatan yang pas. Berikut penekanan yang digunakan sesuai keperluan, tidak perlu menggunakan semuanya, cukup yang sesuai dengan keadaan dan keperluan.


  1. Riset (research)

Riset diperlukan agar ide untuk desain sebelum dituangkan belum digunakan oleh orang lain. Namun bila hanya berlatih, silahkan meniru dan terinspirasi oleh karya yang sudah ada, tetapi pastikan diberikan sumber inspirasinya dari mana? Hal ini untuk menghargai hak cipta karya orang lain, namun tentu saja sangat disarankan kalau sudah andal, sebaiknya menggambar dan membuat ide tersendiri agar unik. Riset pustaka saat ini sangat mudah untuk dilakukan, dengan menggunakan teknologi internet. Dan berikan pula sumbernya dari mana agar orang yang digunakan gambarnya dapat juga mendapatkan kredit nama.


        b. Citra, teks atau keduanya (image, text or both)


Citra dan Teks
https://pixabay.com/id/illustrations/menara-eiffel-menara-paris-teks-163596/

Citra, teks atau menggunakan keduanya. Pilihan ini sesuai keperluan gambar dan desain. Namun bila menggunakan keduanya, pastikan tetap salah satunya yang menjadi dominan, bukan keduanya sama-sama dominan, sehingga tercipta harmoni yang pas antara citra dan teks.


        c. Area dan ruang (space)

Area atau ruang atau daya simpan yang lebih lega akan memberikan penekanan bila diperlukan. Area dan ruang tidak hanya sebagai elemen gambar tetapi dapat juga diterapkan dalam prinsip menggambar.


        d. Perspektif (perspektif)

Jika menggunakan kamera, baik kamera untuk fotografi ataupun kamera sinematografi. Camera dan eye view (mata melihat) karena faktor sudut pandang (angle) jarak (distance) dan pergerakan (motion) pada posisi tertentu menimbulkan perspektif.

Perspektif adalah gabungan mata melihat atau kamera yang diasumsikan sebagai mata yang melihat dari sudut pandang (angle), posisi (position) dan jarak pandang (distance) tertentu bahkan bila diperlukan juga menambahkan motion. Motion adalah pergerakan subjek, objek ataupun camera.


6. Contrast dan Variety


Maksud prinsip kontras adalah menghindari elemen desain dalam halaman yang tampak serupa. Apabila elemen (jenis tulisan, warna, ukuran, tebal tulisan, spasi, dan lain-lain) tidak diinginkan serupa maka buat elemen desain tersebut saling membedakan. Kadang, dalam sebuah halaman, kontras menjadi visualisasi yang paling menarik perhatian. Kontras adalah penyebab awal pembaca halaman tersebut. Sedangkan Variety, atau keanekaragaman digunakan untuk menghindari dari kesan monoton atau membosankan. Contohnya seperti penggunaan dari elemen yang tidak sama dapat memberikan sesuatu yang lebih menarik atau unik.

a. Jenis-jenis kontras



Jenis kontras
https://id.depositphotos.com/vector-images/kontras-otomatis.html

Kontras merupakan akar dari semua desain tata letak. Oleh karena itu hal tersebut menjadi kewajiban bagi kita sebagai pelajar untuk mempelajari kontras dalam tata letak, terutama bagi para web designer. mengarahkan pembaca pada area tertentu sesuai pada hierarki informasinya serta menyampaikan pesan yang mudah dicerna dalam sebuah desain.


  1. kontras warna

Apabila dua warna berbeda satu sama lain, (sebagai contoh : hitam dan putih), maka desain tersebut mengandung nilai kontras yang tinggi. Sedangkan apabila dua warna masih identik, (contoh : merah dan oranye), maka mereka memiliki kontras yang rendah.


  1. Kontras ukuran


Kontras ukuran
https://medium.com/@iffanmajid/design-is-a-crap-63d4356c3da3

Pengaplikasian kontras lainnya yang paling sering ditemui adalah mengkontraskan ukuran. Objek yang besar apabila disejajarkan dengan objek lain yang lebih kecil akan m embuat fokus kita lebih tertuju pada objek yang lebih besar.


        3. Kontras bentuk

Mengkontraskan objek berdasarkan bentuknya bertumpu pada sensitivitas desainer grafis dalam memanfaatkan stok beragam objek yang tersedia dan memahami kekuatan dan kelemahan tiap objekny


        4. Kontras posisi

Kontras posisi
https://www.vektorkades.com/2015/12/lebih-jauh-tentang-kontras-dalam-desain.html

Membuat kontras dalam posisi adalah pilihan terbaik untuk membuat hierarki elemen dengan hanya memaksimalkan pengaturan.


b. Langkah menata objek


Berikut ini merupakan langkah-langkah menata tata letak untuk menciptakan kontras yaitu sebagai berikut :


  1. Masukkan objek, ilustrasi atau unsur lainnya dengan ukuran yang berbeda

  2. Letakkan bagian yang penting dan teks (headline) pada sudut melengkung atau posisi yang berbeda daripada teks yang lainnya di kolom lurus

  3. Gunakan huruf tebal, hitam untuk headline dan jenis teks ringan untuk body text

  4. Buatlah bidaang yang besar di sebelah gambar kecil/ sedikit teks

  5. Pilihlah warna yang berlawanan antara unsur utama untuk memisahkan atau menekankan

  6. Gunakan jenis font yang berbeda untuk headline yang membawa informasi penting dengan informasi pendukung.


7. Repitisi (Repetition)

Pengulangan
https://gatotaryodesign.wordpress.com/category/desain-grafis-2/page/3/

Elemen visual yang berulang dalam sebuah desain. Anda dapat mengulang ulang warna, bentuk, tekstur, ketebalan garis, jenis tulisan, ukuran, konsep grafis, dan sebagainya. Pengulangan elemen visual ini mengembangkan komposisi dan memperkuat desain dalam kesatuan komposisi.


Lanjut ke Bagian 2


Tidak ada komentar:

Posting Komentar