Rabu, 19 Mei 2021

SUBNETTING

Subnetting sering diartikan sebagai metode yang dilakukan untuk membagi blok setiap alamat IP address menjadi beberapa blok IP address. Dari blok yang rentang IP address nya banyak dibuat sehingga membentuk rentang IP address yang lebih sedikit.


Network address adalah sebuah alamat IP address yang dipakai untuk mewakili dari sekumpulan host yang tergabung dalam sebuah jaringan. Fungsinya adalah untuk menandai sebuah network agar dapat dibedakan dengan network yang lain. Karena fungsinya tersebut, network address juga dipakai untuk mengirimkan paket dari LAN ke LAN atau jaringan satu ke jaringan lain.


Broadcast address adalah alamat yang digunakan sebuah IP address untuk mengirim paket ke semua host yang ada pada sebuah jaringan/LAN. Berbeda dengan network address, broadcast address tidak diperuntukan untuk untuk mengirim paket ke jaringan lain.


Subnet mask adalah bagian IP address yang dapat menggambarkan jumlah host dari sebuah jaringan. Contoh dari subnetmask, 255.255.255.0 (subnetmask desimal) kemudian dikonversi ke bilangan binary menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000 (subnet mask biner). Pada contoh tersebut bisa kita ketahui terdapat 8 bit angka biner nol, yang berarti jumlah host pada jaringan tersebut adalah 2^8 = 256 host. Karena bilangan tersebut berbentuk binary maka pemangkatan yang digunakan adalah 2.


Classless Inter-Domain Routing (CIDR) merupakan yang dipakai untuk mengalokasikan jumlah alamat yang ada pada blok tertentu. Misal 192.168.0.0/24, pada contoh tersebut yang merupkan CIDR adalah “/24” yang juga sering disebut dengan notasi. Pada kasus ini, bisa kita lihat pula jumlah host yang tersedia. /24 maka jika implementasikan ke bilangan biner menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000, dengan melihat bilangan tersebut maka sudah bisa kita ketahui jumlah host yang tersedia.


Host valid / IP valid adalah alamat IP address yang dapat digunakan oleh host. Misal dalam rentang IP address 192.168.1.0/24, maka host jumlah host valid nya adalah 192.168.1.1 – 192.168.1.254. Sedangkan Ip address pertama 192.168.1.0 merupakan Network address dan IP address kedua 192.168.1.255 merupakan broadcast address.


Power of 2. Yang dimaksud dengan power of 2 adalah pemangkatan angka 2 dengan bilang mulai dari nol, 1, 2 dan seterusnya, yang penting bilangan tersebut haruslah angka genap positif. Yang mesti diingat dalam pemangkatan angka 2 adalah sebagai berikut:

2^0 = 1

2^1= 2

2^2=2 x 2 = 4

2^3=2 x 2 x 2 = 8

2^4= 2 x 2 x 2 x 2 = 16

2^5= 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 32

2^6= 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 64

2^7=2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 128

2^8=2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 256

2^9=2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 512

2^10= 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 1024

A. IP address class C Subnetting

Tentukan IP address yang akan mau disubnetting, misalnya 192.168.1.0/24. Agar lebih mudah memahaminya, saya gunakan CIDR dalam penulisan IP address nya. Sebelum lanjut, saya akan menampilkan CIDR secara lengkap.

Subnet mask     CIDR/Notasi

255.0.0.0            /8

255.128.0.0        /9

255.192.0.0        /10

255.224.0.0        /11

255.240.0.0        /12

255.248.0.0        /13

255.252.0.0        /14

255.254.0.0        /15

255.255.0.0        /16

255.255.128.0     /17

255.255.192.0     /18

255.255.224.0     /19

255.255.240.0     /20

255.255.248.0     /21

255.255.252.0     /22

255.255.254.0     /23

255.255.255.0     /24 ———–> # Awal dari Class C

255.255.255.128 /25

255.255.255.192 /26

255.255.255.224 /27

255.255.255.240 /28

255.255.255.248 /29

255.255.255.252 /30

Setelah itu kita lakukan subnetting terhadap ip private yang termasuk dalam class C.

IP address yang akan kita subnetting adalah 192.168.1.0/24

Subnet mask biner = 11111111.11111111.11111111.00000000

Subent mask decimal = 255.255.255.0

Jumlah Blok = 2^0 = 1

Jumlah host/blok  = 2^8 = 256

Jumlah host valid = 256 – 2 =254

Blok Pertama: (total host 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255)

Network address = 192.168.1.0

Host Valid atau IP Valid = 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254

Broadcast address = 192.168.1.255

Berikut ini adalah penjelasan dari cara perhitungan diatas.

1. Subnet mask binner (SM Binner)

Jumlah bit biner pada IP address adalah 32 bit, yang terbagi atas 4 oktet. Setiap oktet terdiri atas 8 bit yang dibatasi dengan titik atau dot. Berdasarkan CIDR atau notasi yang ditentukan di awal perhitungan tadi, yaitu /24. Maka bisa ditentukan bahwa Subnet Mask biner adalah 11111111.11111111.11111111.00000000;

2. Subnet mask decimal (SM Decimal)

Subnet mask desimal merupakan konversi dari subnet mask biner. Karena Subnet mask biner adalah 11111111.11111111.11111111.00000000, maka subnet decimal 255.255.255.0;

3. Jumlah blok

Karena seubnetting ini dilakukan pada kelas C, maka yang merupakan NET ID adalah tiga oktet pertama dan yang merupakan HOST ID. Perlu kita ketahui yang menentukan jumlah blok pada sebuah IP address adalah jumlah bit 1 pada HOST ID. Karena pada HOST ID tidak terdapat bit 1, maka jumlah blok pada ip address tersebut adalah 2^0 = 1.

4. Jumlah host/blok

Cara penghitungan jumlah host ini merupakan kebalikan dari perhitungan jumlah blok. Untuk mencari jumlah host, yang perlu diperhatikan adalah jumlah bit 0 pada SM Biner diatas. Karena pada SM Biner tersebut terdapat 8 bit 0, maka jumlah host nya adalah 2^8 = 256.

5. Jumlah Host valid atau IP Valid

Jumlah total range IP address diatas adalah 256 yang terdiri atas 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255; Untuk menentukan IP valid, maka Jumlah Host – 2 (network address dan broadcast address). Jadi Karena pada ip address terdapat 3 jenis address, yaitu network address, broadcast address, dan IP valid. Maka IP address tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu 192.168.1.0 sebagai network address, 192.168.1.255 sebagai broadcast address, dan yang menjadi range IP valid adalah 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254;


Sebutkan Host, Network ID, Broadcast, Subnet Mask ?

Contoh Soal 1 :

Sebutkan Network ID, Broadcast ID, Subnet Mask dan Host ID pada IP 192.168.100.80/25

Untuk menghitung Host ID. /25 = 32 -25 = 7

2^7 = 128

Berarti Jumlah Host ID = 128 Host

128 host ini nantinya dikurangi 2, yaitu untuk Network ID dan Broadcast

Untuk Menghitung Network ID (Host Pertama)

Network ID pada 192.168.100.80 = 192.168.100.0

Untuk Menghitung Broadcast (Host Terakhir)

Broadcast pada 192.168.100.80/25 = 192.168.100.127

IP Address yang bisa digunakan

192.168.100.1 – 192.168.100.126

Untuk Menghitung Subnet Mask

Subnet Mask pada 192.168.100.80/25 = 256 – 128 = 128

Maka Subnetmasknya adalah = 255.255.255.128

Contoh Soal 2 :

Sebutkan Network ID, Broadcast ID, Subnet Mask dan Host ID pada IP 20.20.0.22/22

Untuk menghitung Host ID. /22 = 32 -22 = 10

2^10 = 1024

Berarti Jumlah Host ID = 1024 Host

1024 host ini nantinya dikurangi 2, yaitu untuk Network ID dan Broadcast

Untuk Menghitung Network ID (Host Pertama)

Network ID pada 20.20.0.22 = 20.20.0.0

Untuk Menghitung Broadcast (Host Terakhir)

1024 / 256 = 4

Broadcast pada 20.20.0.22/22 = 20.20.3.255

IP Address yang bisa digunakan

20.20.0.1 – 20.20.3.254

Untuk Menghitung Subnet Mask

Subnet Mask pada 20.20.0.22/22

2^10 adalah kelas B maka 10-8 = 2 = 2^2 = 4. 256 -4 = 252

Maka Subnetmasknya adalah = 255.255.252.0

Contoh Soal 3 :

Sebutkan Network ID, Broadcast ID, Subnet Mask dan Host ID pada IP 10.10.10.10/24

Untuk menghitung Host ID. /24 = 32 -24 = 8

2^8 = 256

Berarti Jumlah Host ID = 256 Host

256 host ini nantinya dikurangi 2, yaitu untuk Network ID dan Broadcast

Untuk Menghitung Network ID (Host Pertama)

Network ID pada 10.10.10.10/24 = 10.10.10.0

Untuk Menghitung Broadcast (Host Terakhir)

Broadcast pada 10.10.10.10/24 = 10.10.10.255

IP Address yang bisa digunakan

10.10.10.1 – 10.10.10.254

Untuk Menghitung Subnet Mask

Subnet Mask pada 10.10.10/24 = 256 – 256 = 0

Maka Subnetmasknya adalah = 255.255.255.0

Note :

Anda perlu tahu Subnet Mask Kelas IP Address

Kelas A = 255.0.0.0

Kelas B = 255.255.0.0

Kelas C = 255.255.255.0

Subnet mask yang sering digunakan biasanya adalah /24 = 255.255.255.0



Tidak ada komentar:

Posting Komentar